Jumat, 28 Februari 2014

SIFAT-SIFAT HURUF

SIFAT-SIFAT HURUF

Selain Makhrorijul Huruf, ada Sifat-Sifat Huruf (Sifatul Huruf)

Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu sendiri.

Sifat huruf adalah ciri yang menjelaskan perihal suatu huruf, perkara tajwid dalam bacaan al-Quran.

Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu huruf, dengan keadaan pengucapan seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya. Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan lafadh pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama.

Tambahan pula, kita akan dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang dilafadhkan secara tebal dan tipis karena sifat yang wujud pada hurufnya.

Sifat huruf juga membantu ketepatan sebutan suatu huruf supaya dapat dilafadhkan dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama pengucapannya seperti huruf tha (ث) dengan sin (س), ha' (ح) dengan ha (()

PENDAPAT ULAMA TENTANG JUMLAH BILANGAN SIFAT HURUF

Ulama berselisih pendapat tentang jumlah bilangan sifat huruf, namun biasanya pendapat yang digunakan ialah pendapat Ibnu Jazari, yaitu terdapat 17 sifat huruf semuanya.


Pembagian Sifat Huruf ; Sifat Huruf terbagi kepada dua:

A. Sifat Lazimah (ﻻﺯﻣﻪ) yaitu Sifat yang mempunyai lawan

B. Sifat ‘Aridhah; (ﻋﺎﺭﻀﻪ)  yaitu sifat yang tidak mempunyai lawan.


Uraian;

A.  Sifat Lazimah (ﻻﺯﻣﻪ) yaitu Sifat  yang mempunyai lawan.

Sifat lazimah : Ciri kekal yang pasti ada pada setiap pengucapan huruf dalam semua keadaan, baik itu pada keadaan berbaris maupun mati. Terdapat 10 sifat yang tergolong dalam kategori ini:


 الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu, lawan-nya   الْجَهْرُ ~ Al-Jahru
 الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya  
رَخَاوَةٌ ~ Ar-Rakhawah
 الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal
 الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq  lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah
 الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq  lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat

Uraian :

A. Sifat Lazimah yaitu Sifat yang mempunyai lawan


  الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu, lawan-nya   الْجَهْرُ ~ Al-Jahru


1الْهَمْسُ ~  Al-Hamsu/Al-Hams

 الْهَمْسُ ~  Al-Hamsu  atau Al-Hams, menurut bahasa adalah suara yang disembunyikan/ disamarkan. Cara pengucapannya ialah dengan mengeluarkan nafas ketika melafadhkan huruf.

Terdapat 10 huruf yang bersifat hams, dikelompokkan dalam lafadh:
  (
فَحَثُّهُ شَخْصٌ سَكَتْ) ~ fahath-thahu syakhshun sakat, 
yaitu: 
fā' (ف), ḥā' (ح), thā' (ث), hā' (ه), syīn (ش), khā' (خ), shod (ص), sīn (س), kāf (ك), dan tā' (ت).

2الْجَهْرُ ~ Al-Jahru/Al-Jahr

الْجَهْرُ ~ Al-Jahru/Al-Jahr, menurut bahasa artinya jelas, terang dan nyata. Cara pengucapannya ialah dengan jelas, terang dan tertahannya nafas ketika melafadhkan huruf .
 

Huruf-hurufnya ialah 18 huruf, yang berwarna abu-abu; 
yatu ;
أ ب ج د ذ ر ز ض ط ظ ع غ ق ل م ن و ي

 الْهَمْسُ ~ Al-Hamsu  lawan-nya    الْجَهْرُ ~ Al-Jahru:  "Bila sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahr menahan nafas ketika pengucapan huruf-hurufnya."

~*~

  الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya  رَخَاوَةٌ ~ Ar-Rakhawah


 3. الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah

 
الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, menurut bahasa artinya kuat. Cara pengucapan hurufnya  dengan menahan suara sejenak di tempat makhraj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara.

Terdapat 8 huruf yang bersifat syiddah dan dikelompokkan dalam lafadh :
(أَجِدْ قَطٍ بَكَتْ ) ~ajid' qath-thin bakat,
yaitu
: hamzah (ء), jīm (ج),  dāl (د),  qāf (ق),  ṭā' (ط), bā' (ب),  kāf (ك),  dan tā' (ت).
*Antara Asy-Syiddah dan Ar-Rakhawah ada  التَّوَ سُّطُ ~ At-Tawas-Suth/Mutawassith:

التَّوَ سُّطُ ~ At-Tawas, memurut bahasa artinya sedang. Cara pengucapan hurufnya dengan pertengahan suara.

Terdapat 5 huruf yang bersifat At-Tawas-suth, dikelompokkan dalam
lafaz :  لن عمر ~ lin 'umara, yaitu; lam (ل), nun (ن), 'u (ع), mim (م), ra' (ر)

4.
رَخَاوَةٌ~ Ar-Rakhawah

الرَّجاَوَةُ ~ Ar-Rakhawah, menurut bahasa adalah  lemah. Cara pengucapannya ialah dengan mengeluarkan suara ketika melafadhkan huruf tanpa ada hambatan. 

Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf  Syiddah dan At-Tawas-suth/Mutawassith ,
yaitu;
ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ ف و ه ي غ

 الشِّدَّةُ ~ Asy-Syiddah, lawan-nya  الرَّجاَوَةُ ~ Ar-Rakhawah:   "Bila Asy-Syiddah menahan suara sebelum pengucapan huruf, sebaliknya Ar-Rakhawah dengan mengeluarkan suara ketika melafadhkan huruf tanpa ada hambatan."                                                 

~*~


  الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal


5. الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'

الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la', menurut bahasa artinya mengangkat. Cara pengucapan huruf dengan terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit.

Hurufnya ada 7, yaitu yang tergabung dalam kalimat
;
خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ ~ Khush-sha ḍhaghṭin qiz,
yaitu : kha
' (خ), ṣhad (ص), ḍhad (ض), ghayn (غ), ṭa' (ط), qaf (ق), dan za' (ظ).

6.  الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal,
menurut bahasa artinya menurun. Cara pengucapan huruf   disertai dengan  menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut.

Hurufnya ada 21 yaitu selain huruf-huruf Isti'la'

 الاِسْتِعْلاََءُ ~ Al-Isti'la'  lawan-nya الاِسْتِفاَلُ ~ Al-Istifal : "Bila Al-Isti'la' terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit sebaliknya Al-Istifal menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan mulut."


~*~



  الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq  lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah


7. الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq 

الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq  menurut bahasa artinya  menutup. Cara pengucapan hurufnya  dengan lingkaran sekeliling lidah  menutup ke arah langit-langit lidah.

Hurufnya ada 4, yaitu :
Shod (ص) , Dhad(ض), Tha(ط) dan Zha( ظ).

8.  الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah,
menurut bahasa ialah membuka. Cara pengucapan hurufnya, dengan merenggangkan lidah dari langit-langit.

Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain Shad, Dhad, Tha dan Zha.


 
الاِطْباَقُ ~ Al-Itbaq  lawan-nya الاِنْفِتاَحُ ~ Al-Infitah: "Bila Al-Itbaq  lingkaran sekeliling lidah  menutup ke arah langit sebaliknya Al-Infitah membuka dan meregangkan lidah dari langit-langit."

~*~

  الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq  lawan-nya الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat


9. الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq

 
الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq, menurut bahasa Idzlaq artinya bagian lancip lidah. Cara pengucapan huruf  dengan ringan dan cepat karena makhrajnya di ujung lidah dan sebagian lagi keluar dari dua bibir.

Hurufnya ada 6, yaitu yang tergabung dalam kata : 

 فر من لب ~ firra min lubbin, yaitu ; fā' (ف), ra (ر), mim (م),nun (ن), lam(ل )dan bā' (ب)

10. الاِصْماَتُ ~ Al-Ishmat,
menurut bahasa artinya tertahan. Cara pengucapan hurufnya  agak berat dan tidak dapat dilafadhkan dengan cepat karena makhrajnya jauh dari ujung lidah.

Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.


 
الاِذْلاَقُُ ~ Al-Izhlaq  lawan-nya الاِصْماَتُ
~ Al-Ishmat: "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf  dengan ringan dan cepat sebaliknya Al-Ishmat pengucapan hurufnya  agak berat dan tidak dapat dilafadhkan dengan cepat karena makhrajnya jauh dari ujung lidah."









-~*~


B. Sifat ‘Aridhah; (ﻋﺎﺭﻀﻪ) — Sifat yang tidak mempunyai lawan

Sifat ‘Aridhah : Ciri yang berubah-ubah bagi suatu huruf,  seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah(dengung), idgham(meleburkan huruf), atau ikhfa'(menyamarkan huruf)’, panjang atau pendek dan seumpamanya.

Terdapat 7 sifat yang tergolong dalam kategori ini:

Safir (ﺻﻔﺮ) - Suara dari hujung mulut seakan-akan bersimpul
Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) - memantulkan
Lin (ﻟﻴﻦ) - lembut
Inhiraf (ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - miring
Takrir (ﺗﻜﺮﻳﺮ ) - berulang
Tafasysyi (ﺗﻔﺸﻰ ) - menyebar
Istitolah (ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ ) - memanjang


Uraian :
11. Safir (ﺻﻔﺮ ) - Suara dari ujung mulut yang mirip suara unggas.

Safir ialah s
uara yang menyerupai suara unggas  karena pengucapan hurufnya dengan bunyi berdesir dan kuat dari antara dua bibir.

Hurufnya ada 3, yaitu
: shād (ص),
zāy (ز), dan sīn (س). Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya.

Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.


Ketika menyebut "ص" , kedengarannya seperti suara angsa.
Ketika menyebut "ز", kedengarannya seperti suara lebah.
Ketika menyebut "س", kedengarannya seperti suara belalang.


12. Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) - memantul.


QOLQOLAH menurut bahasa artinya bergetar. Menurut istilah, qolqolah sebagai sifat huruf adalah cara pengucapan huruf sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan) suara pada makhrojnya sehingga terdengar suara yang kuat.
Huruf qalqalah ada lima yaitu;  qaf (ق), tha (ط), ba' (ب), jim (ج),  dal (د).  Dan dikelompokkan dalam lafaz (قُطْبُ جَدٍّ) ~ Qutubujaddin. Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:

a.    Qalqalah kecil (shugra)
yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
    Contoh:  ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ
 

b.    Qalqalah besar(kubra) yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dalam keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan diwaqafkan tetapi tidak diqalqalahkan apabila bacaan diteruskan.

    Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ 


Huruf qaf ( ) dan tha ( ) pantulannya mendekati suara‘O’, 
Sedangkan untuk huruf lainnya terdengar mendekati lafazh ‘E’.


Cara Membaca Qolqolah

Berikut ini adalah panduan ketukan ketika membaca Qolqolah. Perhatikan contoh berikut:



 
Pada contoh di atas, suara qolqolah terjadi di tiga tempat, yaitu pada ketukan ke-4, ke-6 dan ketukan ke-9. Cara membacanya berdasarkan alur ketukan adalah sebagai berikut:
  • Ketukan ke-3 berbunyi “jud”. Tahan lidah pada posisi huruf “d” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-4, saat keluar bunyi “de”. Penahanan lidah pada ketukan ke-3 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  • Ketukan ke-5 berbunyi “waq”. Tahan lidah pada posisi huruf “q” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-6, saat keluar bunyi “qo”. Penahanan lidah pada ketukan ke-5 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  • Ketukan ke-8 berbunyi “rib”. Tahan bibir pada posisi huruf “b” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-9, saat keluar bunyi “be”. Penahanan bibir pada ketukan ke-8 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
    Agar lebih lengkap, perhatikan juga contoh berikut ini:
Pada contoh di atas, bunyi qolqolah terjadi 2 kali, yaitu pada ketukan ke-2 dan ketukan ke-7. Cara membacanya adalah:
  • Ketukan ke-1 berbunyi “math”. Tahan lidah pada posisi huruf “th” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-2, saat keluar bunyi “tho”. Penahanan lidah pada ketukan ke-1 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
  • Ketukan ke-6 berbunyi “faj”. Tahan lidah pada posisi huruf “j” (jangan dilepaskan) hingga ketukan ke-7, saat keluar bunyi “je”. Penahanan lidah pada ketukan ke-6 bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.



13. Lin (ﻟﻴﻦ ) - lembut 

Lin (لين ) ialah diucapkan dengan lembut dan mudah.
Hurufnya ada 2, yaitu waw (
و ) dan yā' (ي).

Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada huruf berbaris atas.
 

Contohnya;
Wawu dalam kalimah khauuuuuuf (
خَوْف) dan Yā' dalam kalimah baiiiiiit (بَيْت).

14. Inhiraf (
ﺇﻧﺤﺮﺍﻑ) - miring

Inhiraf adalah huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah.

Hurufnya ada 2, lam (ل) dan ra' (ر ) .  
Ra' (ر) miring ke bagian punggung lidah dan Lam (
ل) miring kebagian permukaan lidah

15. Takrir (
ﺗﻜﺮﻳﺮ) - berulang
Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' (
ر).
Dinamakan takrir karena bunyi huruf ro' (
ر) yang bergetar secara berulang pada ujung lidah. Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada keadaan tasydid.

16. Tafasysyi (
ﺗﻔﺸﻰ ) - menyebar
Hurufnya 1 saja, yaitu syin (
ش). Dinamakan tafasysyi karena pengucapan huruf syin (ش
) yang disertai menyebarnya angin di dalam mulut.

17. Istitolah (
ﺇﺳﺘﻂﺎﻟﻪ) - memanjang
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍhad (
ض
).  Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai akhirnya,  di sebelah kiri atau kanan lidah.


Sumber:

1. Pedoman Daurah Al-Quran, Abd.Aziz Abdur R, Al-Hafizh, LC.
2. http://ms.wikipedia.org/wiki/Sifat_huruf.

0 komentar:

Posting Komentar